Allah itu indah dan menyukai keindahan, yang tercakup dalam Kaligrafi itu bukan hanya manual tulisan Arab saja, tapi disana sudah tercantum ornament dan hiasan-hiasannya. Jika kita lihat keNegara-negara yang ada diTimur tengah rata-rata masjid yang ada disana menggunakan kaligrafi yang bertuliskan Ayat-ayat Allah dan Hadits-hadits Nabi.

RIQ'AH


Khat Riq’ah
Riq’ah adalah salah satu gaya khat ciptaan masyarakat Turki Usmani. Muhammad Tahir Kurdi menyebutkan, bahwa penggagas dan peletak dasar-dasar kaidah khat riq’ah adalah Mumtaz Bek, seorang konsultan di zaman Sultan Abdul Majid Khan sekitar tahun 1280 M. posisi khat Riq’ah berada di antra khat diwani dan khat Siyaqat, di mana Mumtaz Bek sangat masyhur dengan keahliannya di bidang diwani seperti para kaligrafer selain dirinya.
Tujuan awal diciptakannya tulisan ini adalah untuk mempersatukan seluruh kaligrafi bagi seluruh pegawai kerajaan, sehingga mereka hanya menulis dengan satu gaya khat dalam semua tata pergaulan resmi yang diterapkan untuk kantor-kantor pemerintahan.
Penciptanya menamakannya riq’ah yang artinya menurut kamus-kamus bahasa ialah “potongan daun untuk menulis”, dan tidak ada hubungannya dengan khat Riqa’ kuno yang pernah digunakan di seluruh Kantor Administrasi Surat-menyurat Negara. Beberapa sultan Utsmani seperti Sulaiman al-Kanuni dan Abdul Hamid I sangat memperhatikan dan banyak menulis dengan khat Riq’ah.
Spesifikasi khat riq’ah terdapat pada huruf-hurufnya yang pendek dan bisa ditulis lebih cepat daripada khat Naskhi, karena kesederhanaannya dan tidak memiliki struktur yang rumit. Karena itu, kita memiliki kenyataan dalam kehidupan modern ini khat naskhi khusus digunakan untuk mencetak teks buku, dan majalah, sedangkan khat riq’ah khusus digunakan untuk catatan tangan atau dikte. Di lapangan advertising atau untuk penulisan judul-judul surat kabar, riq’ah sering digunakan karena dapat mencakup kata-kata panjang dengan goresan-goresan yang tidak banyak makan tempat.
Pada saat tidak menggunakan pena tipis tebal, khat riq’ah berfungsi untuk menulis catatan harian seperti pelajaran dan kuliah atau surat-menyurat dan reportase para juru tulis seperti wartawan. Kecepatan gerak riq’ah dapat disamakan dengan stenografi dalam tulisan latin. Hal ini memungkinkan karena spesifikasi hurufnya yang pendek dan beberapa huruf yang diringkas seperti sin tanpa gigi, alif dan lam tanpa tarwisy, dan lengkungan-lengkungan sederhana pada ya’, jim, qaf, dan nun.
Para kaligrafer yang sangat aktif dan menonjol dalam lapangan riq’ah dapat disebutkan, misalnya, Amin fahs al-Lubnani, Al-Hafizh Tahsin, Jawad Sabti Al-Najfi, Sayid Ibrahim, Muhammad Sabri Al-Hilali, Ahmad Sabri Zaid, Abdurrahman Sadeq Abusy, Abdurrazaq’Aud, Abdurrazaq Muhammad Salim, Abdul Kadir Asyur, Ali Ibrahim, Muhammad Husni Al-Dimasyqi, Muhammad Sa’ad Haddad, Muhammad Abdurrahman, Muhammad Izzat Afandi, Muhammad Ali Makawi, Hasyim Muhammad Al-Baghdadi, dan banyak lagi yang lainnya.


ShoutMix chat widget