Khat Tsulust
Berbeda dengan khat Naskhi yang ditulis datar dan harus jelas, khat Tsulust justru lebih luwes, elastis dan ornamentatif. Tsulust dapat dikombinasikan dengan aneka bidang dan ruang, menempati komposisi yang harmonis dengan rangkaian huruf-hurufnya yang dapat dipanjangkan atau diringkas di ruangan yang lebih sempit dari pada kapasitas bunyi tulisan yaitu dengan sistem penumpukan atau akumulasi.19
Khat Tsulust digunakan – terutama untuk tujuan-tujuan dekorasi dan penulisan judul-judul/nama kitab. Sesuai dengan karakter hurufnya yang sangat artistik, tsulust akan lebih berwibawa bila dilengkapi tasykil dan tazyin sehingga tidak ada lagi relung-relung dan ruang kosong yang tidak terisi namun semuanya penuh dan padat dengan hiasan pelengkap yang penambah keindahannya.
Dinamakan khat tsulust karena ditulis dengan kalam atau pulpen yang ujung pelatuknya dipotong dengan ukuran sepertiga (Tsulust) goresan kalam. Adapula yang menamakannya “khat Arab” karena gaya ini merupakan sumber pokok aneka ragam kaligrafi arab yang banyak jumlah sesudah khat Kufi.
Untuk menulis dengan khat Tsulust, pelatuk kalam dipotong dengan kemiringan kira-kira selebar setengah pelatuk. Ukutran ini sesuai dengan khat ‘Adi dan Tsulust Jali.
Khat Tsulust yang banyak digunakan untuk dekorasi dinding dan aneka media karana kelenturannya, dianggap paling sulit dibandingkan gaya-gaya kaht yang lain, baik dari sudut kaedah maupun proses penyusunannya yang menuntut harmoni huruf-hurufnya.